apa ajaaahhh

apa ajaaahhh

Jumat, 10 Februari 2012

Kembali Pada-Nya

Kau kembali bersamanya, tertawa, manja-manjanya kembali hadir diantara Mereka. Hampir 4 hari berlalu tanpa terdengar tawa dan canda darimu. Kini kau kembali dengan semangat dan wajah yang ceria menyapa mereka "Kakaaaaakkkkkkkk.............". Meraka menyambutmu dengan senyum gembira, karena kau telah kembali. Empat hari yang telah dilalui mereka tanpamu sekarang bisa terobati dengan hadirnya dirinya. 

Mereka mulai menanyakan keadaannya.
"Ke mana saja?, katanya sakit panas,ya?"
"Sekarang sudah sembuhkan?".
Beberapa pertanyaan yang mereka lontarkan hanya ditanggapi dengan jawaban yang polos dan membuat mereka tertawa.

"Si Mamah bohooooonnnnggg.... aku ga saikt ko. Aku dah sembuh".dengan nada yang manja dia menjawab

"Kata Mamah Refa, katanya Refa sakit Panas, gara - gara liat cap gomeh malam itu." Tina mencoba menanyakan kembali.

"iyaaaaa, aku nonton cap gomeh. semua jalananna ditutup dan ga ada mobil yang lewat." jelas Refa.
"Kakak nonton ga?." tanya refa kembali

Mereka sedikit tertawa geli mendengar pendengar celotehan anak kecil yang berumur 5 tahun. 

"Itu namanya Refa sakit.Haa.....Ha..... terus ke mana saja selama ini, ko ga pernah main ma Kakak?." ujar Tina.

"Oia.... Kemaren waktu Refa sakit, Kakak cari Kenari loh????sayang Refanya sakit,coba kalo ga sakit pasti diajak nyari kenari." kata Eva

"Dek, geser panas nanti sakit lagi." suruh Natra pada Refa.

Tanpa sadar matahari mulai menggeser dan mereka mulai kepanasan. Mereka ngobrol di Teras halaman green house. Mereka perhatikan Ibunya Refa mondar - mandir dengan perasaan yang sangat cemas dan terlihat raut wajah yang sedang khawatir. Entah apa yang terjadi di rumah sebelah Refa.

"Dek, di Rumah sebelah Refa ada apa?. kok Mamah Refa kaya yang cemas?. Tanya Natra

Dia mengerti apa yang ditanyakan oleh Natra padanya. " Itu Kak, Ibu lagi sakit."

"Sakit apa,Dek. Udah lama sakitnya?." tanya lagi Natra penasaran.
"Nenek Refa mungkin ya?.bukan Ibu.?". Tegas Tina

"Iiiiiihhhhhhhhhhhh Itu yang sakit Ibuuuuuu,bukan Nenek." Tegas Refa sedikit kesal sudah di jelaskan bahwa itu Ibu,bukan Nenek.

"Haaaaaaaaaaa.....Haaaaaaa....."Tawa mereka bertiga.

"iya....iya... ibunya siapa?.Mba Ajeng ya?" Tanya Tina

Gadis remaja yang masih duduk di Sekolah Menengah Atas atau disingkat SMA itu salah satu anak dari Ibu yang dimaksud oleh Refa. Mas Opik adalah adiknya dari Ajeng, yang sering disebut - sebut Mas yang nakal, yang sering gangguin Refa. Faisal mungkin adalah Kakak dari Ajeng dan Opik dan itu perkiraan mereka bertiga.

"Aku ke Mamah dulu ya?." Refa meminta izin pada mereka

Tak lama kemudian Refa berlari dengan celana yang sudah diganti dengan yang pendek dan terlihat Rok dari kejauhan.

"Kok,di ganti Dek?. Kenapa?". Tanya Natra
"Basah Kak, pantatnya." jelas Refa dengan ciri khas anak kecil yang manja. "Kok bisa basah,kan ga duduk di tempat basah. Perasaan mungkin?. Haaaa....Ha.....". Tawa Natra

"Dek, tadi liat ibu lagi apa?" tanya Tina penasaran
"Lagi cegukakan".jelas Refa. sambil dia peragakan gimana cegukan itu "Euuuu....euuuuu..euuuu..."
"lagi boboan ya?" tanya Natra.
"Bukan, bukan boboan". tegas Refa sampai keningnnya berkerut karena sudah beberapa kali dijelaskan...

"Tiduran ya, Ibunya?" Tanya Tina. "Iya,, Ibu lagi tiduran". jelas Refa.
mungkin yang dimaksud Refa boboan itu adalah tidur dengan mata merem dan kalau tiduran berarti berbaring atau tidur tanpa merem tapi melek matanya. Padahal itu suku kata yang memang mirip.heheh

"Refa sama Kakak aja ya di sini?" dengan seraya diajak ke dalam oleh Tina dan teman - temannya.

Sudah berapa balikan Mamahnya Refa mondar - mandi dan membuat mereka bertanya - tanya apa yang terjadi di rumah tersebut. Semakin lama mereka perhatikan semakin banyak orang yang datang ke rumah tersebut.

"Ibu, udah.." Dengan nada yang masih ngos - ngosan karena dari tadi Mamah Refa mondar - mandir masuk rumah tersebut dan keluar lagi.

"Ibu, udah dipanggil Allah. Ibu sudah meninggal" jelas Mamah Refa.

"Innalillahi Wa Innailaihi Roji'un" serempak Eva dan Natra. Tina berbeda mengucapkannya sesuai dengan kepercayaanya.

Mondar - mandir yang Mamah Refa lakukan ternyata meminta bantuan kepada semua tetangga karena cegukan yang dimaksud oleh Refa adalah saat - saat Ibu sedang sakaratul maut. Terbukti apa yang dipikirkan Natra kalau penyakit yang diderita "Ibu" tersebut sudah parah dan mungkin tidak akan tertolong lagi. Natra berfikir segukan yang dibilang Refa mungkin itu adalah pertanda kalau "Ibu" lagi sakaratul maut,begitu juga dengan pikiran Eva dan Tina.

Ibu merupakan majikan dari Mamah Refa yang sudah lama dirawat olehnya. Sementara Mereka bertiga berpikir kalau Ibu yang dipanggil Refa adalah nenek Refa dan mertua dari Mamah Refa. Ibu menderita penyakit yang membuat saraf - saraf otaknya tidak berfungsi dan sudah lama berbaring di tempat tidur. 

Rumahnyapun sekarang penuh dengan orang yang melayat seraya memanjatkan doa kepada Allah SWT. Kini rumahnya terdengar suara - suara orang mengaji. Semua kerabat dan keluarga dihubungi. Hari itupun di Kuburkan.

Kematian akan datang kapan saja, dimana saja dan bagaimana caranya.